Aku semakin takut, hari berganti hari dan aku menjadi semakin terbiasa menjadi orang jahat. Aku tak lagi kenal siapa aku. Dipikiranku saat ini hany bagaimana caranya aku balas dendam dengan kelakuan suamiku yg tak pernah masuk akal. Keegoisannya semakin hari membuat aku lelah. Kalau dia hanya memikirkan diri sendiri rasanya aku ingin pergi jauh. Harusnya dia bersyukur tentang apa yg dia miliki saat ini. Apa didalam pikirannya hanya harta yg membuat dia bahagia?

Kalau memang hanya harta yang membuat dia bahagia, dengan senang hati aku dilepas. Bagaimana rasanya sengsara dan bagaimana rasanya jadi orang mampu didalam hidupku hanya kebahagia dari rasa saling menghargai dan menyayangi itu lebih dari segalanya. Karena harta itu tidak abadi, disaat kita mati harta tak kita bawa. Dan disaat hidup kita hanya karena harta setelah tidak ada harta yang ada hanya saling melukai, tidak ada yg saling mendukung saling menguatkan, dan saling menyayangi.